Promo menarik pada undian Data SGP 2020 – 2021.
VIVA – Seni ada di kehidupan kita sehari-hari, entah itu dalam bentuk lagak atau video. Penggemarnya begitu banyak, dan karya tersebut kerap dianggap bisa mengubah hidup penikmatnya.
Namun, ada juga susunan seni lain yang sulit buat dihargai oleh semua orang. Misalnya, seni rupa yang sering diperlihatkan di galeri atau seni laku tubuh yang kerap digelar dalam acara pertunjukan. Meski demikian, tidak berarti tidak ada yang menjadikan dari hal tersebut.
Dilansir dari laman Sciencedaily , Sabtu 28 November 2020, tidak banyak yang mengetahui kalau karya seni bisa mengubah contoh pikir seseorang, bahkan mereka dengan sudah berusia lanjut sekalipun.
Saat leler bertambah, maka pola pikir kita akan dipengaruhi oleh hal-hal dengan dialami selama ini. Pola tersebut terbentuk dengan sendirinya, dan pelik untuk diubah. Tak heran, seandainya banyak yang mengatakan bahwa semakin tua seseorang maka ia semakin keras kepala.
Pengkaji dari Universitas Newcastle di Inggris menemukan, bahwa karya seni bisa mengubah hal itu. Data itu didapatkan, setelah mengajak beberapa karakter tua berkunjung ke pameran seni.
Setelah beberapa kali kunjungan, rata-rata peserta yang tadinya tidak paham sama sekali tentang karya seni mulai memiliki kesimpulan terhadap seluruh benda yang dipajang.

- Instagram Pasar Ancol
Ada juga yang awalnya tidak mengerti soal gambar painting yang dipajang. Namun, ia lalu menghubungkannya dengan pengalaman hidup dan pada akhirnya bisa mengerti kok artis tersebut memilih gambar itu.
Salah seorang perempuan yang berusia 79 tahun serta ikut dalam percobaan tersebut, sudah mengalami stroke dan tidak mau lagi melanjutkan hobinya merajut. Namun setelah beberapa kali melihat pameran seni jala-jala, keinginan itu kembali muncul serta ia kini aktif mengajar jalan merajut di lingkungannya.
“Seni dapat membawa kita muncul dari kehidupan normal dan menguatkan kita untuk mengubah pola budi, yang akan memiliki pengaruh gede pada bagaimana kita berhubungan secara dunia sekitar, ” ujar Anna Goulding dari International Centre for Cultural and Heritage Studies.
Sebagai informasi, saat itu Pasar Seni Ancol sedang menggelar pameran pertama dalam program revitalisasi yang diberi nama PULIH. Maksudnya adalah untuk menyelami fungsi kecil dan budaya dan fungsi ruang seni, sebagai media untuk perbaikan di berbagai bidang mengatasi bervariasi krisis di masa pandemi.
“Masing-masing seniman mengadakan kegiatan dan menciptakan karya yang bertujuan untuk mengaktifkan, intervensi atau menciptakan sistem baru di dalam umum yang berfokus pada pemulihan pribadi, kelompok, atau lingkungan, ” tutur Pimpinan Pasar Ancol, Mia Maria.
Acara yang digelar hingga 29 November mendatang itu melibatkan 10 seniman, mulai dari Arahmaiani yang merupakan perupa serta aktivis lingkungan, sutradara Chairun Nissa hingga Hanna Madness.